Sejarah
Teknik industri lahir sejak zaman
Pra Yunani kuno. Pada masa itu, manusia menggunakan batu dan tulang sebagai
peralatan kerjanya. Alat - alat yang digunakan mengalami perbaikan secara
berkala, sehingga meningkatkan produktivitas pada persoalan produksi. Hal ini terjadi
sampai pada saat ini. Teknik industri sebenarnya berakar kuat pada masa
revolusi industri. Revolusi industri telah mengubah secara dramatis proses
manufaktur dan membantu lahirnya konsep – konsep ilmu pengetahuan di kemudian
hari. Inovasi teknologi yang terjadi pada waktu itu ditujukan untuk membantu
dalam mekanisasi beberapa operasional manual tradisional pada industri tekstil.
Beberapa penemuan teknologi pada masa revolusi industri,yaitu penemuan mesin
pintal yang ditemukan oleh James Hargreaves (1765), pengembangan water frame
oleh Richard Arkweight (1769), dan mesin uap oleh James Watt.
Tokoh
Pengembangan teknik industri
tidak terlepas dari pengembangan kosep-konsep yang ditujukan untuk mencari
proses kerja yang efektif dan efisien dari aspek manusia dan metode kerja.
Konsep-konsep tersebut dikemukakan oleh beberapa ilmuwan yang telah berjasa
dalam pengembangan bidang industri.
Adam Smith dalam bukunya The
Wealth of Nations, mengemukakan konsep perancangan produksi untuk meningkatkan
efisiensi penggunaan tenaga–tenaga kerja, yang menekankan pentingnya
spesialisasi.
Charles Babbage dalam bukunya On
Economy of Machinery and Manufacturers, mengemukakan perlunya pembagian kerja
untuk meningkatkan produktivitas dalam suatu industri.
Henry Towne dalam bukunya The
Engineers as Economist, mengemukakan pentingnya peran para insinyur dalam
memperhatikan unsur profitabilitas dari keputusan yang diambil dalam melakukan
proses produksi.
Frederic W.Taylor dikenal sebagai
Bapak Teknik Industri, karena beliau merupakan ilmuwan yang mencetuskan tentang
konsep teknik industri. Beliau mengemukakan hal-hal yang menyangkut perancangan,
pengukuran, perencanaan, penjadwalan maupun pengendalian kerja dalam proses
kerja keilmuan teknik industri.
Frank B. Gilbreth, mengemukakan
mengenai pentingnya pengaturan dalam merancang, tata cara, dan prosedur kerja
secara sederhana suatu industri, sehingga memperoleh cara kerja yang efisien
dan efektif.
Henry Gantt, memfokuskan teknik
industri pada konsep studi pekerjaan dengan pendekatan penyederhanaan kerja.
Program pendidikan
Program studi teknik industri
berdiri pada tahun 1908 di Pennysilvania
State University
dengan Profesor Diemer sebagai kepala program. Beliau dikontrak oleh
Pennysilvania University untuk mengajar sebuah pendekatan teknik mesin atas
rekomendasi F.W.Taylor, yang kemudian disusun kurikulum teknik industri secara terpisah
dengan teknik mesin. Pendidikan teknik industri di Indonesia diperkenalkan oleh
Mathias Aroef pada tahun 1958, seorang dosen ITB yang pernah menyelesaikan studinya
di Cornell University. Tahun 1960, ITB membuka sub jurusan teknik produksi di
jurusan teknik mesin, sebagai awal berdirinya teknik industri.
Peran
Teknik industri terintegrasi
dalam 4 sistem yaitu manusia, material, peralatan dan energi. Hal ini
menunjukkan semua sistem yang harus memproduksi atau meningkatkan nilai tambah,
baik berupa barang maupun jasa. Oleh karena itu, seorang teknik industri
mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengolah 4 sistem tersebut.
Peran-peran seorang teknik industri adalah:
·
Merancang
Merancang menunjukkan kemampuan
kreatif mengkombinasikan pengetahuan yang telah dimiliki ke dalam sebuah
rancangan sistem. Sistem ini dapat berupa pula merancangan sistem solusi, yaitu
rancangan solusi yang multidisiplin, multiapproach dan multidimensi. Itulah
sebabnya banyak lulusan teknik industri yang bekerja pada bidang konsultasi.
·
Meningkatkan
Meningkatkan dapat diartikan
sebagai manajemen. Pakar manajemen mengatakan bahwa terdapat perbedaan antara
administrasi dan manajemen. Administrasi berorientasi untuk mengerjakan hal
yang sama terus menerus secara tepat dan teratur, sedangkan manajemen bermakna
ada peningkatan yang harus dilakukan. Berdasarkan definisi ini tentunya
manajemen menunjukkan kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah, karena inti
dari peningkatan adalah kemampuan memecahkan masalah. Sistem ini mencakup
kemampuan analisa, kemampuan manajemen proyek, berpikir secara sistematis,
sehingga berguna dalam memecahkan masalah.
·
Menginstalasi
Menginstalasi menunjukkan
kemampuan untuk melakukan pendefinisian langkah-langkah yang dibutuhkan untuk
melakukan instalasi terhadap rancangan sistem. Menginstalasi memaksa seorang
teknik industri untuk berpikir jauh kedepan dalam merancang dan meningkatkan
sistem. Dalam 7 kebiasaan manusia efektif, konsep ini dikenal sebagai mulailah
dari hasil akhir yang diinginkan (Begin With the End in Mind). Konsep ini
merupakan perancangan yang sudah memasukkan unsur kemudahan pemeliharaan,
pembuatan, bahkan pengontrolan kualitas sehingga produk dapat lebih cepat
diterima oleh pasar dalam kualitas optimal.
Bidang keahlian
Pada dasarnya, ilmu Teknik
Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu Sistem Manufaktur,
Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan Tekno Ekonomi.
- Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam sistem manufaktur sini antara lain adalah sistem produksi, perencanaan dan pengendalian produksi, pemodelan sistem, perancangan tata letak pabrik, dan ergonomi.
- Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya manusia dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam manajemen industri antara lain adalah manajemen keuangan, manajemen kualitas, manajemen inovasi, manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, manajemen keputusan dan ekonomi teknik.
- Sistem industri dan teknok ekonomi adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam sistem industri dan tekno ekonomi antara lain adalah statistika industri, sistem loogistik, logika pemrograman, operational research, dan sistem basis data.
Ilmu dasar
Teknik Industri mempunyai dasar
keilmuan.Dasar ilmu tersebut adalah:
- Method engineering adalah studi yang mempelajari secara sistematis seluruh operasi langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan perbaikan - perbaikan sistem kerja, agar pekerjaan mudah dilakukan dan dalam waktu yang singkat.
- Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara orang dengan lingkungan kerjanya, terutama dengan hasil rancangan kerja.
- Perencanaan dan perancangan fasilitas meliputi penentuan lokasi fasilitas, susunan tata letak fasilitas, dan seberapa besar fasilitas yang akan ditempatkan.
- Simulasi diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sangat sulit dilakukan dengan cara analitis. Dalam hal ini penggunaan komputer sangat diperlukan, sehingga perhitungan dapat berjalan dengan cepat dan menghasilkan penyelesaian yang cukup akurat.
- Material handling merupakan perpindahan material atau bahan dari satu lokasi ke lokasi yang lain atau di antara stasiun kerja.
- Riset Operasional menjadi dasar dalam penetuan pola-pola dasar penerbangan yang efisien, pola distribusi barang, dan pola jaringan operasi elektronik.
- Sistem Produksi merupakan suatu aktivitas untuk mengolah penggunaan sumber daya yang ada dalam proses penciptaan barang atau jasa dengan tujuan dapat memperbaiki tingkat efektivitas dan efisiensi dari proses produksi.
- Pengawasan Persediaan bertujuan mengakomodasikan tingkat aliran persediaan yang tidak selalu sama.
- Pengendalian Kualitas digunakan untuk menganalisis kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.
- Manajemen berfungsi untuk perencanaan, pengorganisasian, dan fungsi pengawasan.
Organisasi
Organisasi yang mendukung
berdirinya disiplin teknik industri, antara lain American Society of Mechanical
Engineering (ASME) di Amerika Serikat. Organisasi ini merupakan forum pertama
yang mendiskusikan konsep teknik industri. Pada tahun 1912, berdiri organisasi
The Efficiency Society dan The Society to Promate the Science of Management
yang kemudian pada tahun 1915 keduanya bergabung menjadi The Taylor Society.
Organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan konsep-konsep manajemen umum yang
diperkenalkan oleh Frederick Winslow Taylor. Pada tahun 1917, berdiri Society
of Industrials Engineers (SIE) yang mewadahi para spesialis produksi maupun
para manejer sebagai bandingan terhadap filosofi manajemen umum yang
dikembangkan oleh Taylor. The American Management Association (AMA) berdiri
tahun 1922. Pada tahun 1932, berdiri The Society of Manufacturing Engineer
(SME) dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan di bidang teknik manufaktur
dan mengaplikasikan sumber daya organisasi untuk riset, menulis, publikasi, dan
penyebaran luas informasi. Pada tahun 1936, The Taylor Society dan The Society
of Industrials Engineers bergabung menjadi The Society Advancement Management
(SAM). Pada tahun 1948, berdiri The American Society of Industrial Engineers
(AIEE). Pada tahun 1981, dengan didukung sekitar 70 negara, AIEE berkembang
menjadi organisasi internasional dengan nama Institute of Industrial Engineers
(IIE).
Prospek kerja
Prinsip-prinsip dasar ilmu teknik
industri secara luas akan mampu diaplikasikan di berbagai sektor lapangan kerja
seperti industri (pabrik) manufaktur, pertanian, rumah sakit, jasa
perbankan/asuransi, organisasi pemerintahan atau militer, dan jasa konsultan.
0 komentar:
Posting Komentar